Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hacker Rusia Serang Israel, Hacker India Bombardir Palestina

Rusia Serang Israel, India Serang Palestina

Berita Cybersecurity, Rusia Serang Israel, India Serang Palestina - Pada saat konflik antara kelompok pejuang Hamas dan negara Israel semakin memanas, serangan siber telah menjadi senjata yang digunakan oleh berbagai pihak. Kelompok peretas yang terkait dengan Rusia dan India telah melancarkan serangan terhadap situs pemerintah dan media Israel, serta fasilitas Palestina. Inilah laporan terbaru mengenai serangan siber selama konflik tersebut.

Kelompok Rusia "Killnet" Mengancam Israel

Menariknya, kelompok ini juga mendukung Hamas dalam perang mereka melawan Israel, dengan mengklaim bahwa Israel mendukung Ukraina dan NATO. Meskipun klaim mereka belum terbukti, situs pemantauan situs web check-host.net mencatat bahwa situs web pemerintah Israel dan situs badan keamanan Shin Bet benar-benar tidak aktif selama beberapa saat pada hari yang sama.

Mattias Wåhlén, seorang pakar intelijen di perusahaan keamanan siber Truesec AB, berpendapat bahwa serangan tersebut terlihat sebagai serangan oportunistik. Dia menambahkan, "Hal ini mengirimkan pesan bahwa Rusia berada di pihak Hamas dan melawan Israel."

Anonymous Sudan dan Serangan terhadap Media Israel

Kelompok peretas yang dicurigai berbasis di Rusia, Anonymous Sudan, juga menyatakan dukungannya terhadap "perlawanan Palestina" dan mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang membuat situs media Jerusalem Post menjadi offline sementara pada Senin (9/10).

Dilansir dari Time, kelompok relawan peretas Rusia yang dikenal sebagai "Killnet" mengumumkan pada Minggu (8/10) bahwa mereka akan menargetkan semua sistem pemerintah Israel dengan serangan penolakan layanan terdistribusi (denial-of-service/DDoS). Serangan semacam ini membanjiri situs web dengan traffic hingga memaksa target untuk offline.

Serangan juga terjadi di ranah teknologi, dengan kelompok peretas AnonGhost yang berhasil menyusup ke aplikasi telepon seluler yang digunakan untuk mengeluarkan peringatan rudal kepada warga Israel selama periode perang. Mereka memanfaatkan kerentanan dalam aplikasi tersebut untuk mengirim pemberitahuan palsu berisi pesan provokatif.

Aplikasi tersebut tampaknya telah dihapus dari Google Play Store setelah diunduh lebih dari 1 juta kali. Pengembang aplikasi tidak memberikan komentar mengenai situasi tersebut.

Serangan Pro-Israel

Di sisi lain, kelompok pro-Israel juga ikut serta dalam serangan siber, menargetkan organisasi Palestina. Kelompok yang menyebut diri mereka "Indian Cyber Force" mengklaim telah menutup situs National Bank Palestina dan situs Hamas pada Minggu (8/10). Meskipun situs National Bank Palestina telah pulih, situs Hamas masih tidak dapat diakses pada Senin (9/10).

Menurut Gil Messing, kepala staf perusahaan keamanan siber Israel, Check Point Software Technologies Ltd., serangan siber sejauh ini belum berdampak besar. Meski begitu, situasi bisa berubah dengan cepat.

Kesimpulan

Konflik Israel-Palestina telah menjadi panggung bagi serangan siber dari berbagai kelompok peretas di seluruh dunia. Meskipun sebagian besar serangan ini sulit dibuktikan, mereka tetap memiliki dampak signifikan pada infrastruktur digital kedua belah pihak. Dalam era di mana senjata siber semakin penting, tidak mengherankan jika serangan semacam ini terus berlanjut dan bahkan meningkat selama konflik berlangsung.

Posting Komentar untuk "Hacker Rusia Serang Israel, Hacker India Bombardir Palestina"